NFP LOGO
logo nfp
   
button

 

Privacy Policy

 

 

Nama Lembaga

:

Kewang Negeri Haruku

 
Website
:

II.1. Uraian kegiatan

A. Metode kerja
Kegiatan pembangunan perpustakaan ini dilaksanakan dengan cara melibatkan para kewang dan tukang yang merupakan suatu tim kerja. Para kewang menangani pengerjaan sedangkan para tukang yang diambil dari luar anggota kewang karena dalam keangotaan kewang tidak ada tukang ahli, mereka menangani pengerjaan pintu dan jendela sekaligus pengawas pekerjaan.
Sedangkan pengadaan tanaman penghijauan dilaksanakan dengan cara para anggota kewang mencari anakan tanaman penghijauan yang disepakati, setiap anakan dibeli lewat program ini.

B. Uraian setiap kegiatan
B.1. Pembuatan Perpustakaan
Pembuatan perpustakaan dilakukan dengan beberapa kegiatan yakni :
1. Belanja bahan Bahan yang dibelanjakan adalah ramuan rumah berupa kayu dan papan, kayu diperoleh di Tulehu maupun dalam desa, sedangkan bahan lain seperti semen, paku dan cat dibeli di Ambon. Belanja bahan dilakukan beberapa kali karena keterbatasan stok bahan misalnya semen yang sering langka sehingga pembelian dilakukan beberapa kali.
2. Peletakan batu pertama Peletakan batu pertama pembuatan perpustakaan adalah peletakan batu pengalasan yang menjadi dasar awal pengerjaan sebuah bangunan. Waktu yang dipilih oleh masyarakat di Haruku untuk menurut knowlegde masyarakat yang diwariskan secara turun temurun yakni memperhitungkan waktu baik yang disebut tanati baik, karena berdasar perhitungan mereka maka dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2008. Perhitungan berdasarkan kerarifan lokal ini adalah menghitung umur bulan dan posisi pasang surut, dalam anggapan yang menjadi keyakinan mereka jika salah memperhitungkan hari dan terkena nahas buruk atau waktu buruk akan berpengaruh juga pada bangunan dan orang yang berada di dalamnya kurang mendapat keberuntungan Karena hal itu maka rencana pengerjaan bangunan mengalami kemunduran untuk menyesuaikan mencari waktu baik itu.
3. Pembuatan Pondasi Pembuatan pondasi gedung perpustakaan kewang dilakukan sehari setelah peletakan batu pertama, pembuatan pondasi dilakukan para oleh kewang pada tanggal 31 Maret 2008. Pengerjaan pondasi dengan ukuran 5 x 5 m dikerjakan dalam sehari, pondasi yang telah siap esoknya ditimbun hingga penuh, pengerjannya oleh 8 orang tukang.
4. Pengerjaan kerangka dan dinding Tanggal 2 April 2008 adalah awal pengerjaan gedung perpustakaan, pengerjaan meliputi pembuatan kerangka bangunan, dilanjutkan pengerjaan dinding papan dan pengecatan pada tanggal 3 April 2008 besoknya, pekerjaan ini dilakukan oleh anggota kewang dan tukang .
5. Penutupan atap Penutupan atap dilakukan setelah pengerjaan dinding bangunan keseluruhan dikerjakan. Atap yang digunakan adalah atap rumbia dari daun sagu yang dibeli di desa, pengerjaannya juga dilakukan oleh anggota kewang pada tanggal 4 April 2008.
6. Pembuatan plafon dan dasar Pembuatan plafon dan dasar ubin dilakukan pada tanggal 7 – 8 April 2008, dilakukan oleh tukang yang berasal dari anggota kewang diawasi tukang dari desa.
7. Pembuatan pintu dan jendela Pembuatan pintu dan jendela dilakukan oleh tukang dari desa pada tanggal 8 – 9 April 2008.
8. Pengerjaan akhir Pengerjaan akhir di sini meliputi pengecatan bangunan, merapikan bagian pondasi dan pemasangan kunci pintu dan jendela. Pengerjan ini dilakukan secara bersama oleh anggota kewang dan tukang.
9. Pengadan Buku bacaan Pengadan buku bacaan dilakukan dengan cara membeli atau meminta sumbangan kepada para donatur. Koleksi perpustakaan saat ini 174 judul buku dan 32 buletin dengan jumlah keseluruhan 281 buah . Jenis koleksi antara lain buku lingkungan, buku pengetahuan ketrampilan bertani beternak dan perikanan, buku sekolah, buku cerita anak dan buletin. Buku dibeli keseluruhan di Ambon sedangkan koleksi sumbangan diperoleh dari berbagai tempat baik di Ambon Yogyakatra dan Jakarta.
10. Pengresmian Setelah seluruh pekerjaan selesai gedung perpustakaan kemudian diresmikan penggunaannya pada tanggal 29 April 2008. Pengresmian dilakukan oleh oleh DR. John Matinahoru dari Pihak Penanggungjawab NFP- FAO wilayah Maluku - Maluku Utara. Pengresmian didahului dengan ibadah syukur dipimpin oleh pendeta serta dihadiri oleh anggota penjabat Kepala pemerintah negeri Haruku dan Sameth, para kepala sekolah TK hingga SMA di Haruku – Sameth, anggota kewang serta undangan lainya.
B.2. Pengadaan tanaman penghijauan
Pengadaan tanaman penghijauan dilakukan oleh semua anggota kewang, tanaman untuk kebutuhan penghijauan antara lain anakan bakau sebanyak 1500 anakan, bintanggur 260 anakan, rambutan 100 anakan, gayang 250 anakan, sengon 230 anakan, gandaria 370 anakan, nangka 110 anakan, langsat 78 anakan, hutung 33 anakan dan ketapang 53 anakan hingga jumlah anakan yang sudah terkumpul sebanyak 2984 anakan yang siap ditanam, pengadaan sendiri sebenarnya lebih dari 3000 tetapi karena sebagian anakan mati meskipun dilaksanakan penyulaman. Anakan tersebut masih ditampung di kawasan konservasi kewang negeri Haruku. Supaya akan digunakan pada saatnya nanti. Semua anakan tersebut diperoleh di desa, kegiatan pengadaan tanaman penghijauan ini dipilih pada awal kegiatan karena diharapkan anakan telah lebih siap untuk ditanami pada akhir program sebagai kegiatan puncak program.
Dengan demikian capaian telah yang diperoleh pada tahap ini antara lain :
1. Sebuah perpustakaan semi permanen berukuran 5 x 5 m dengan 281 buah koleksi buku dan buletin serta taman baca yang semuanya terletak dalam kawasan lindung tempat peteluran burung maleo, semua fasilitas ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
2. Telah tersedia bibit tanaman penghijauan yang siap ditanami sebanyak 2984 anakan pohon.

II.2. Penerima manfaat kegiatan
Penerima manfaat program baik secara langsung maupun tidak langsung pada kegiatan tahap awal ini dapat diuraikan sebagai berikut :
• Perpustakaan dan taman baca Perpustakaan dibuka setiap hari setelah bubar jam sekolah, kecuali hari minggu, menjelang ujian dibuka hingga malam karena perpustakaan telah memiliki fasilitas penerangan, pengelola perpustakaan oleh 1 orang relawan.
• Pengadaan bibit tanaman penghijauan Pengadaan anakan tanaman penghijauan dilakukan oleh anggota kewang negeri Haruku. Masing-masing kewang diberikan tanggung jawab untuk menyediakan bibit tanaman sebanyak 40 anakan, setiap anakan dihargai Rp.5000 dengan demikian anggota kewang yang terlibat dalam pengadaan anakan tanaman akan memperoleh manfaat langsung yakni sebanyak Rp. 200.000/orang.
Tambahan pendapatan memang penting bagi Ny. Itha Ririmase (47 tahun) seorang anggota kewang perempuan, setelah mendapat uang dari anakan ia langsung memberi 3 zak semen untuk pembangunan rumahnya, bagi bpk. Koko Mustamu (66 tahun) seorang anggota kewang sejak tahun 1979, ia memanfatkan uang tersebut untuk tambahan pengobatan dirinya ke Tulehu. Meskipun tidak banyak namun bagi mereka program ini dianggap memberikan manfaat langsung kepada mereka .

perpustakaan
Perpustakaan Lingkungan Peresmian Perpustakaan
Tanaman penghijauan Telur dan Burung Maleo


III. Halangan yang ditemui
Beberapa hal yang menjadi halangan dalam pengerjaan dalam tahap I adalah :
1. Terjadi pembengkakan jumlah barang kebutuhan dalam pengerjaan bangunan, seperti papan, kayu dan semen yang dianggarkan ternyata tidak mencukupi, untuk mencukupinya maka dilakukan saling support dalam mata anggaran atau jumlah dana swadaya ditingkatkan.
2. Bibit tanaman penghijauan sering mengalami kematian hingga terus dilakukan penyulaman.

 

 

NFP
NFP
NFP
PROSIDING
Artikel Ilmiah
Related Link
 
 
 

Free Hit Counter
Subscribe to updates
 
T
  National Forest Programme - FAO - Pattimura University
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
Jln. Ir. M. Putuhena Poka 97233. Telp: (0911)322494 Maluku Indonesia
Website: www.nfp-unpatti.org Email: ewang_unpatti@yahoo.com
   
designed by irwantoshut.net  
Definisi Hutan Pengertian Hutan Manfaat Hutan Kerusakan Hutan Hutan Indonesia Fungsi Hutan